Apa itu Virtualisasi ?
Kita sering mendengar kata
Virtualisasi, dan belakangan terminologi ini menjadi trend walau sebetulnya
sudah ada sejak lama. Virtualisasi berasal dari kata Virtual, dimana dulu kita
mengenal istilah virtual CD, virtual memory, Virtual Private Network (VPN),
dsb. Virtual pada dasarnya adalah teknologi buatan, yaitu sebuah fungsi yang
dibuat oleh aplikasi, walau secara fisik perangkat tersebut tidak ada. Misalnya
Virtual CD, artinya kita membuat seolah-olah ada perangkat CD (Compact Disc) di
komputer, padahal fisiknya tidak ada. Aplikasi Virtual yang membuat CD tersebut
seolah-olah ada. Ada lagi fungsi virtual di processor seperti Hyperthreading
(HT). Dengan HT sebuah processor tunggal dikenali sebagai dual processor oleh
sistem PC, padahal fisiknya cuma satu.
Virtualisasi sendiri merupakan
teknologi yang memungkinkan sebuah computer (umumnya Server) menjalankan banyak
OS (Operating System) sekaligus, sehingga bisa menjalankan platform aplikasi
yang berbeda-beda. Jadi pada sebuah server tunggal, kita seolah menjalankan banyak
server sekaligus dengan OS berlainan, seperti Windows, Linux, Google Chrome, FreeBSD,
dll. Fungsi tersebut sering disebut sebagai Hypervisor, sedangkan server
virtual sering disebut Virtual Machine (VM). Jadi proses virtualisasi pasti
memiliki setidaknya satu hypervisor dan banyak VM.
Virtualisasi tidak terbatas pada
server saja, tapi bisa dilakukan juga Desktop, Storage, Network, Application
& Presentation. Untuk menjalankan virtualisasi butuh dukungan spesifikasi hardware
yang baik, terutama RAM, Processor & HDD. Virtualisasi tidak bisa
dijalankan pada specs rendah atau tidak mendukung kebutuhan minimum yang
dibutuhkan. Produk-produk virtualisasi sudah banyak tersedia, mulai dari yang
sederhana sampai dengan kompleksitas tinggi. Bisa digunakan perorangan,
menengah sampai organisasi besar. Produsennya antara lain VMWare, Windows,
Oracle, Red Hat, Citrix, ProxMoxx, dll. Produk ini biasanya berupa software aplikasi
dengan banyak modul (seperti aplikasi enterprise). Sampai saat ini VMWare masih
dinobatkan sebagai produsen solusi aplikasi terbaik didunia dengan
produk-produk seperti Vsphere, Vcloud, Horizon View, vCenter, Fusion, vFabric,
dsb.
Sebuah organisasi besar yang
memiliki banyak server, PC dan aplikasi akan mendapat keuntungan besar saat mengimplementasikan
Virtualisasi. Mereka bisa mengurangi sumberdaya secara signifikan, terutama
jumlah server.
Keuntungan tambahan lain seperti
dibawah ini :
- Konsolidasi, yaitu membuat sebuah server tunggal dengan banyak fungsi sekaligus. Melalui Virtual Machine, server menjalankan banyak platform OS sehingga klien bisa mengakses aplikasi sesuai kebutuhan mereka
- Mengurangi redundancy, yaitu menjalankan aplikasi yang sama tapi berjalan lebih dari satu server. Tujuan redundancy adalah backup jika ada salah satu server yang bermasalah. Efeknya cost menjadi tinggi dan tidak efisien karena harus menyediakan server tambahan. Dengan Virtualisasi, administrator dapat membuat redundancy pada Virtual Machine di satu server tunggal.
- Virtualisasi memungkinkan seorang programmer membuat pemrograman aplikasi di platform Virtual Machine berbeda, tanpa perlu menjalankan banyak komputer fisik.
- Administrator dapat membuat sebuah server virtual dengan spesifikasi lama, dengan tujuan menjalankan aplikasi yang tidak kompatibel dengan system baru.
- Melakukan migrasi, yaitu memindahkan seluruh data & platform server ke server lainnya. Kita bisa memindahkan dari virtual ke server fisik atau sebaliknya. Dengan virtual machine hal tersebut akan lebih mudah dilakukan.
(sumber: e-newsletter www.compnet.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar